Breaking! Rupiah Perkasa Disuntik Dana Asing, Dolar ke 15.400

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah capital inflow terjadi cukup besar pada pekan lalu.

Read More

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat di angka Rp15.400/US$ atau terapresiasi 0,58% dan merupakan posisi terkuat sejak 25 September 2023. Penguatan ini juga melanjutkan kenaikan di hari sebelumnya yang juga terapresiasi sebesar 0,32%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08.50 WIB turun 0,08% menjadi 103,83. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (17/11/2023) yang berada di angka 103,91.


Rupiah hari ini dibuka menguat terhadap dolar AS mengingat pekan lalu khususnya untuk data transaksi 13 – 16 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,33 triliun (beli neto Rp2,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,87 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,97 triliun di SRBI).

Hal ini berkebalikan dengan data transaksi 6 – 9 November 2023 yang tercatat investor asing mencatat net sell sebesar Rp1,27 triliun. Mereka keluar dari pasar domestik baik di pasar SBN maupun di pasar saham.

Catatan net buy sebesar Rp7,33 triliun pada pekan ini adalah yang tertinggi sejak pekan pertama Mei 2023 atau lebih dari enam bulan terakhir.

Selain itu, pada hari ini (20/11/2023), suku bunga acuan pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) kembali ditahan.

LPR 1 tahun kembali bertahan di level 3,45%, dan LPR 5 tahun juga ditahan di level 4,2%.

Sebagai catatan, PBOC sebelumnya juga telah meningkatkan injeksi likuiditas, namun mempertahankan suku bunga untuk memberikan pinjaman kebijakan jangka menengah yang akan berakhir pada Rabu lalu, sejalan dengan ekspektasi pasar.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kecukupan likuiditas di sistem perbankan untuk melawan faktor-faktor jangka pendek seperti pembayaran pajak dan penerbitan obligasi.

“Pada saat yang sama, bank sentral akan menyediakan uang dasar jangka menengah dan panjang dengan tepat,” kata bank sentral dalam pernyataan online.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Rupiah Terkena Efek The Fed, Bikin Dolar Tembus Rp 15.500

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts