Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ambles lebih dari 1% pada perdagangan sesi pertama, Rabu (3/5/2023).
Pada pukul 10.28 WIB, IHSG tercatat ambruk 1,04% ke 6.791,850. Total transaksi tercatat mencapai Rp 3,66 triliun yang melibatkan 6,34 miliar saham dan berpindah tangan sebanyak 541 ribu kali.
Pelemahan pagi ini memperparah kinerja IHSG yang sempat membaik dan sempat menguji level 7.000 pasca libur panjang lebaran. Kemarin, IHSG juga tercatat ditutup merah meski mampu memangkas pelemahan di sesi II setelah sempat anjlok 1,21% pada penutupan tengah hari.
Pagi ini, sektor energi khususnya pertambangan batu bara kembali menjadi pemberat kinerja IHSG hingga ambles lebih dari 1%. Saham-saham emiten batu bara yang telah membagikan dividen, masuk ex date atau mendekati cum date ramai-ramai terkontraksi, dengan beberapa tercatat menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).
Selain itu, emiten bank-bank raksasa RI (big four) juga kompak memerah. Bank Central Asia tercatat menjadi emiten pemberat utama IHSG dengan kontribusi koreksi poin IHSG mencapai -9,13 poin.
Selanjutnya United Tractors (UNTR), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Telkom Indonesia (TLKM) dan Bank Mandiri (BMRI) masuk lima besar emiten dengan kontribusi terbesar membawa IHSG berayun di zona merah (laggard).
Sebelumnya, bursa utama Wall Street juga ramai-ramai ditutup berjatuhan dengan sejumlah bank regional AS masih rajin dilepas investor dan memberikan sinyal bahwa krisis perbankan AS tampaknya masih belum berakhir dan ikut mempengaruhi pasar ekuitas global.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Akhir Tahun Sepi, IHSG Makin Susah Berdiri?
(fsd/fsd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com