Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) bicara terkait pengaruh euforia jelang tahun poitik terhadap industri pasar modal Tanah Air. Direktur Penilaian Efek BEI I Gede Nyoman Yetna memandang investor Indonesia saat ini telah memahami tentang risiko dan keuntungan investasi.
Selain itu, menurutnya, investor RI juga mulai dapat memilah hal-hal apa saja yang dapat mengganggu perekonomian yang akan berpengaruh pada iklim investasi.
“Penduduk Indonesia sudah bisa memilah dengan cerdas yang terkait dengan hal bersifat ekonomi dan politik. mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap transaksi,” ujarnya di Pasific Place Jakarta, Kamis (2/2).
Nyoman memaparkan, jika berkaca pada 15 tahun ke belakang atau tiga kali penyelenggaraan pemilu dilakukan, tidak ada dampak yang berarti bagi industri pasar modal. Apalagi, tahun ini minat perusahaan yang ingin mencari pendanaan di pasar modal cukup banyak dengan beragam sektor.
“Coba bayangkan kita sudah punyah 11 perusahaan tercatat. Di pipeline ada 28 perusahaan, window masih ada 11 bulan,” sebutnya.
Di sisi lain, pihak BEI pun terus berupaya membuat inovasi untuk menjaring lebih banyak perusahaan masuk ke lantai bursa Indonesia. Hal itu tercermin dari beragam papan di bursa selain papan utama, yaitu papan akselerasi dan papan ekonomi baru atau new economy.
“Dampak pelaksanaan pemilu, dari histori 3 kali pemilu, 15 tahun ke belakang. Penduduk Indonesia sudah bisa memilih dengan cerdas. Karena terbukti sampai saat ini (ytd) ada 11 perusahaan tercatat,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
24 Emiten Ini Masuk IDX LQ45 Low Carbon Leaders
(rob/ayh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com