Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan di level 5,75%. Ditahannya Suku Bunga tersebut untuk mengendalikan inflasi di kisaran 2-4% hingga akhir 2023. Lantas bagaimana dampaknya?
Ekonom Senior Raden Pardede menuturkan Bank Indonesia dalam situasi sekarang sangat didikte oleh kebijakan The Fed yang menahan suku bunganya. Tidak dipungkiri, harga minyak saat ini sudah mencapai 100 USD/Barel. Jika kondisi ini terus berlangsung, akan berdampak ke current account dan terjadi capital outflow. Raden juga menyebut apabila nantinya The Fed kembali menaikkan suku bunga maka ruang BI untuk menahan suku bunga semakin tipis.
Sementara itu, Christopher Andre Benas Head of Research BCA Sekuritas mengatakan pasar sudah menerima dengan kebijakan BI yang menahan suku bunga. Andre menambahkan, positifnya hal tersebut mendorong partisipasi pasar terhadap saham-saham energi dan emiten yang terkait.
Selengkapnya saksikan diskusi Safrina Nasution bersama Ekonom Senior Raden Pardede dan Christopher Andre Benas Head of Research BCA Sekuritas di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Jumat (22/09/2023).
Sumber: www.cnbcindonesia.com