Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) mengalami kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 117,2% secara tahunan (yoy) pada paruh pertama tahun 2023.
Merujuk pada laporan keuangannya, laba emiten milik PT Sari Dasa Karsa ini per Juni 2023 tercatat sebesar Rp48,20 miliar. Sementara pada 2022, perseroan membukukan laba sebesar Rp22,19 miliar.
Dari sisi top line, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 338,5 miliar. Angka ini naik 19,15% ketimbang 2022 sejumlah Rp 284,08 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan ikut terkerek 8,3% ke Rp 277,72, dari sebelumnya Rp 256,35 miliar.
Pendapatan didominasi oleh pendapatan pembiayaan konsumen Rp 209,73 miliar. Pada periode yang sama beban keuangan terbesar menjadi pengeluaran terbesar perusahaan, yakni Rp 129,65 miliar.
Adapun nilai aset perseroan pada pertengahan tahun ini tercatat sebesar Rp5.08 triliun. Aset didominasi oleh Piutang pembiayaan konsumen – neto sebesar Rp 3,4 triliun.
Sementara posisi liabilitas BBLD sebesar Rp 3,74 triliun. Di sisi lain, posisi ekuitas perusahaan di paruh pertama tahun 2023 tercatat Rp 1,33 triliun.
Kenaikan laba ini terjadi di tengah wacana akuisisi Buana Finance. Sebelumnya, Direktur Utama Buana Finance Yannuar Alin menyampaikan bahwa terdapat beberapa calon investor yang mulai membidik menaruh uangnya ke perseroan.
“Namun sampai pada saat ini hal tersebut belum terwujud dan baru sebatas diskusi-diskusi informal serta hal-hal yang terpapar dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun 2022,” ujar Yannuar dalam surat tanggapan atas permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis, (13/7/2023).
Hingga kini, Buana Finance diketahui masih dimiliki oleh PT Sari Dasa Karsa dengan kepemilikan 67,6%. Sisanya dimiliki oleh masyarakat non-warkat sebesar 32,32% dan masyarakat warkat 0,08%.
Adapun PT Sari Dasa Karsa ini juga sempat menjadi grup pemilik Bank Buana yang merupakan bank swasta sebelum dijual kepada UOB.
Mengacu pada situs resminya, pemilik saham Sari Dasa Karsa adalah:
– Karman Tandanu (25,7%)
– Lukito Winarto (22,15%)
– Gan Giok Lie (19,55%)
– Hendra Suryadi (15%)
– Siang Hadi Widjaja (14%)
– Sastro Wijatno (3,60%)
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
BFI Finance Diserang Hacker, Nasabah Takut Tagihan Menggunung
(mkh/mkh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com