Bank Sentral Tumpuk 36 Ribu Ton Emas, Persiapan Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank sentral di seluruh dunia terus menumpuk cadangan emasnya di tengah kencangnya ancaman resesi global. Cadangan emas milik bank sentral bahkan kini menembus 36.782 ton. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sejak November 1974 atau 48 tahun terakhir.

Read More

Data World Gold Council menunjukkan ada pembelian emas sebesar 31,7 ton dari bank sentral di dunia pada Oktober 2022. Tambahan tersebut membuat cadangan emas yang kini dimiliki bank sentral di seluruh dunia mencapai 36.782 ton.

Bank sentral Uni Emirat Arab (UEA) menjadi pemborong terbesar pada Oktober 2022 dengan jumlah pembelian mencapai 9,3 ton emas.

Dengan demikian, bank sentral UEA sudah membeli emas sebanyak 18 ton sepanjang tahun ini. Pembelian tersebut menambah tumpukan cadangan emas mereka menjadi 74 ton secara keseluruhan.

Di bawah UEA ada bank sentral Turki yang memborong emas sebanyak 8,9 ton emas pada Oktober 2022. Pembelian besar pada Oktober semakin menguatkan posisi bank sentral Turki sebagai pemborong emas terbesar pada tahun ini.

Secara keseluruhan, bank sentral Turki sudah memborong emas sebanyak 103 ton, rekor tertingginya sejak 2019. Tumpukan emas bank sentral Turki kini mencapai 498 ton.
Bank sentral Uzbekistan menjadi pembeli terbesar ketiga dengan total pembelian 8,7 ton disusul kemudian dengan Kazakhstan dengan 2,6 ton.

Kendati tidak membeli emas pada Oktober, The Federal Reserve (The Fed) masih menjadi bank sentral dengan cadangan emas terbesar di dunia.

Cadangan emas bank sentral Amerika Serikat (AS) menyentuh 8.133,5 ton. Jerman ada di peringkat dua dengan jumlah 3.355,1 ton disusul dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang tercatat 2.814 ton.

Bank Indonesia ada di urutan 45 dengan cadangan emas mencapai 78,6 ton.

“Mungkin akan ada penjualan emas secara besar-besaran di sisa akhir tahun tetapi secara keseluruhan bank sentral melakukan pembelian yang besar pada tahun ini,” tutur Krishan Gopaul, analis dari World Gold Council, dikutip dari website resmi mereka.

Masih besarnya permintaan emas fisik terutama dari bank sentral inilah yang membuat harga emas tidak jatuh terlalu dalam. Emas masih dicari sebagai aset aman saat kondisi ekonomi atau situasi geopolitik memburuk.

Pada perdagangan Selasa (13/12/2022) pukul 07: 12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.781,23 per troy ons. Harga emas nyaris tidak bergerak dan hanya melandai tipis 0,004%.

Penguatan emas pada pagi hari ini berbanding terbalik dengan pelemahan di hari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Senin (12/12/2022), harga emas turun 0,86%.

Harga emas masih menguat 0,58% secara point to point dalam sepekan. Harga emas juga masih naik 0,53% sementara dalam setahun melandai 0,32%.





TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tuah Pidato Powell, Kilau Emas Meredup Lagi di Awal Pekan

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts