Bank Oke (DNAR) Angkat Komisaris Baru, Ini Susunan Lengkapnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) atau OK Bank mengumumkan perubahan pada susunan pengurusnya. Dalam keterbukaan informasi, manajemen OK Bank menyampaikan pengangkatan Chairudin sebagai komisaris independen.

Read More

“Bersama ini kami sampaikan bahwa Sdr. Chairudin telah efektif menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Oke Indonesia Tbk per tanggal 1 September 2023,” ujar Direktur OK Bank Efdinal Alamsyah dalam keterbukaan informasi, Jumat (1/9/2023).

Dengan demikian, susunan pengurus OK Bank telah berubah menjadi berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Lim Cheol Jin

Komisaris Independen: Sondang Martha Samosir

Komisaris Independen: Chairudin

Direksi

Direktur Utama: Park Young Man

Wakil Direktur Utama: Hendra Lie

Direktur Kredit & IT: Inhyo Wang

Direktur Bisnis: Vincentia M. Djuniwati Wijaya

Direktur Kepatuhan: Efdinal Alamsyah

Untuk diketahui, perusahaan pertama kali didirikan dengan nama PT Liman International Bank pada tahun 1990. Izin operasi sebagai Bank Umum ditetapkan melalui surat Bank Indonesia tertanggal 21 November 1991.

Pada tanggal 8 November 2012 dilakukan perubahan nama menjadi PT Bank Dinar Indonesia. Sejak 11 Juli 2014 saham Perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DNAR sehingga nama Perseroan saat itu menjadi PT Bank Dinar Indonesia Tbk. (Bank Dinar).

Pada tanggal 25 Oktober 2018 Bank Dinar resmi diakuisisi oleh APRO Financial Co., Ltd (APRO) sebuah institusi keuangan besar yang berasal dari Korea Selatan. Transaksi akuisisi dilakukan melalui pembelian 77,38% saham Bank Dinar.

Pada tanggal 8 Juli 2019 Bank Dinar melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Oke Indonesia (Bank Oke) yang juga dimiliki oleh APRO sebesar 99%.

Bank Oke sendiri sebelumnya bernama Bank Andara yang didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang berada di Bali.

Setelah diakuisisi oleh sekelompok pemegang saham yang memiliki reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun perbankan, pada 20 April 2009 berubah nama menjadi Bank Andara setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

Pada 18 November 2016, Bank Andara dan APRO telah menandatangani akta akuisisi yang menandai telah efektifnya akuisisi oleh APRO. Transaksi akuisisi Bank Andara dilakukan melalui pembelian saham baru Bank Andara sebesar 40% dan setahun setelah akuisisi, tepatnya di bulan Mei 2017, APRO melakukan pembelian saham dari Pemegang Saham yang lain sehingga kepemilikannya menjadi 99%. Pada bulan Agustus 2017, nama Bank Andara resmi berubah menjadi Bank Oke Indonesia dan telah disetujui oleh OJK.

Dalam penggabungan tersebut, Bank Oke merupakan Bank yang menggabungkan diri sedangkan Bank Dinar merupakan Bank yang menerima penggabungan (surviving Bank), dan sejak 26 Agustus 2019 Perseroan melakukan perubahan nama dari PT Bank Dinar Indonesia Tbk menjadi PT Bank Oke Indonesia Tbk.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tjahjana Setiadhi Resign Dari Komisaris Asahimas Flat Glass

(Zefanya Aprilia/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts