Bangun Dari ‘Mati Suri’, Harga Bitcoin Cs Mulai Cemerlang!

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto mulai menunjukkan kebangkitannya pasca ‘mati suri’ beberapa waktu lalu. Kinerjanya akhir-akhir ini terpantau cemerlang seiring dengan berkurangnya tekanan di pasar keuangan global.

Read More

Bisa kita lihat bahwa mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mampu mencatatkan penguatan tajam dibandingkan akhir tahun lalu. Melansir data dari Coin Market Cap pada pukul 12:36 WIB, Bitcoin melemah 0.41% dalam sehari. Namun dalam sepekan Bitcoin mencatatkan penguatan hingga 22.49% ke posisi US$ 20.761,07/koin atau setara dengan Rp 314,32 juta/koin.

Asumsi kurs yang digunakan adalah posisi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di mana US$1 setara dengan Rp 15.140.

Berikut secara rinci pergerakan lima koin kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam sepekan hingga Sabtu (10/12/2022) tengah hari.












Cryptocurrency

Dalam Dolar AS

Dalam Rupiah

Perubahan Harian (%)

Perubahan 7 Hari (%)

Bitcoin (BTC)

20.761,07

314.322.599,8

-0.41

22.49

Etheriun (ETH)

1.528,79

23.145.880,6

-1.13

21.08

Tether (USDT)

1

15.140

0

0.03

BNB (bnb)

298,93

4.525.800,2

-2.36

14.54

USD Coin (USDC)

0,99

14.988,6

0.01

0

XRP (XRP)

0,38

5.753,2

-2.39

14.53

Binance USD (BUSD)

1

15.140

-0.01

-0.01

Cardano (ADA)

0,35

5.299

-2.07

26.31

Dogecoin (DOGE)

0,08

1.211,2

-2.3

18.44

Solona (SOL)

23,09

34.9582,6

3.79

73.57

Sebagai catatan, saat ini investor memang cenderung memasang mode wait and see. Meskipun data inflasi sudah mulai melandai, investor perlu melihat bagaimana kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya.

Secara teknis, tren penurunan pada pasar berisiko masih terjadi. Hanya saja, sudah membaik dibandingkan pekan sebelumnya.

Untuk saat ini, sejumlah sentimen positif menopang pergerakan pasar kripto mulai dari pembukaan perbatasan China hingga ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Meskipun Tidak ada yang bisa menjamin jika 2023 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi aset berisiko tetapi setidaknya tahun ini akan menjadi lebih normal daripada 2022.

Seperti diketahui,Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS melandai ke 6,5% (year on year/yoy) pada Desember 2022 dari 7,1% (yoy) pada November 2022. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Oktober 2021.

Secara bulanan (month to month/mtm), AS bahkan mencatatkan deflasi 0,1% pada Desember. Deflasi ini adalah yang pertama kalinya terjadi sejak Mei 2020.

Melandainya inflasi ini tentu saja menjadi kabar positif bagi pelaku pasar emas. Dengan inflasi yang terus melandai, The Fed bisa semakin melonggarkan kebijakan moneter mereka.

Ekspektasi tersebut membuat bursa AS menghijau dan ini berdampak positif pasar kripto.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Harga Bitcoin Jatuh ke Level Terendah! Ini Biang Keroknya

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts