gep-indonesia.org

Awas Modus Whatsapp Kurir Paket, Rekening Bisa Dikuras!

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hari terhadap penipuan berkedok kurir paket yang dapat menguras isi rekening. Kejahatan tersebut berupa modus sniffing.

Modus penipuan sniffing adalah tindak kejahatan penyadapan oleh hacker yang dilakukan menggunakan jaringan internet dengan tujuan utama untuk mencuri data dan informasi penting seperti username dan password m-banking, informasi kartu kredit, password email, dan data penting lainnya.

“Sobat OJK, modus penipuan tidak ada habisnya. Kali ini ada modus penipuan baru yang berkedok kurir paket,” tulis OJK melalui keterangan resminya, Kamis (25/12/2022).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam penipuan ini, penipu berpura-pura menjadi kurir paket lalu mengirimkan file dengan ekstensi aplikasi (APK). File ini merupakan aplikasi berbahaya yang bisa mencuri data pribadi di ponselmu yang bisa digunakan oleh pelaku untuk mengambil alih dan menguras saldo rekeningmu.

Pelaku berpura-pura menjadi kurir paket dan memberikan informasi palsu melalui pesan WhatsApp. Pelaku membuat tampilan aplikasi dalam bentuk file dengan memanipulasi memberikan nama foto untuk di buka, yang ternyata file tersebut adalah APK (aplikasi) berbahaya.

File APK (aplikasi) yang dikirimkan pelaku jika diunduh akan melakukan sniffing atau mengambil data dan informasi di ponsel korban secara ilegal yang digunakan untuk mengambil alih
dan menguras rekening korban.

Adapun tips untuk menghindari modus sniffing diantaranya, jangan sembarang unduh aplikasi atau mengeklik tautan vanq dikirim melalui SMS atau WhatsApp atau Email. Kemudian, cek keaslian telepon atau SMS atau WhatsApp yang menghubungi ke call center resmi perusahaan.

Masyarakat dapat mengundug unduh aplikasi resmi dari sumber resmi, dalam hal ini website resmi perusahaan, App Store, Play Store.

Aktifkan notifikasi transaksi rekening, cek histori rekening secara berkala, bahkan ganti password secara berkala.

Yang tak kalah penting, jangan gunakan Wi-Fi publik untuk bertransaksi keuangan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos OJK: Perekonomian Global Memburuk, Indonesia Siaga!

(RCI/dhf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version