Asal Muasal Rugi FREN, Beban Saham Moratel & Utang Menggunung

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membukukan rugi sebesar Rp379,98 miliar sepanjang kuartal pertama 2023. Rugi yang didera oleh FREN adalah buah beban bunga utang yang menggunung dan harga saham Moratel yang anjlok sepanjang tiga bulan pertama 2023.

Read More

Mengacu pada neraca kuartal pertama 2023, FREN memiliki utang berbunga sebesar Rp23,33 miliar. Jumlah tersebut setara 77% dari total liabilitas yang ditanggung sebesar Rp30,37 miliar.

Jika dibandingkan dengan ekuitas, maka rasio hutangnya menjadi 152% yang berarti berisiko karena jumlah hutang lebih besar dibandingkan modal.
Akibat dari hutang yang tinggi perusahaan harus menanggung beban bunga hutang yang tinggi juga sehingga membuat perusahaan menanggung rugi.

Pada tiga bulan pertama 2023, beban bunga yang ditanggung oleh FREN senilai Rp269,97 miliar. Rinciannya Rp200,97 miliar adalah bunga dari liabilitas sewa, Rp32,44 miliar merupakan utang pinjaman, dan Rp29,98 adalah bunga utang obligasi.

Di sisi lain, tekanan juga datang dari harga saham Moratel yang ambles. Sehingga FREn mencatatkan kerugian dari investasi saham sebesar Rp329,2 miliar.
Pada 2022 MORA sempat mencapai harga tertinggi di Rp765 per lembar, di mana rata-rata harga sepanjang 2022 adalah Rp571.67.

Saat ini harga saham Moratel adalah Rp462 per lembar, sehingga ada penurunan sebesar 19,2% dibandingkan rata-rata harga penutupan sepanjang 2022.
Berdasarkan catatan pada laporan keuangan FREN, investasi dalam saham terdiri dari PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratel) sebesar dengan nilai wajar Rp851,69 miliar. Kemudian Dalligent Solutions Pte.,Ltd, sebesar Rp73,95 miliar.

Sementara itu keuntungan yang belum direalisasikan atas kenaikan nilai wajar saham senilai Rp1,57 triliun.

Menurut laporan keuangan FREN, perusahaan memiliki 18,32% kepemilikan atas saham Moratel setelah diadakan Initial Public Offering (IPO) pada Agustus 2022.

Sebelumnya Moratel diakuisisi oleh Smartel yang merupakan entitas anak dari FREN pada Mei 2021 dengan setoran modal sebesar Rp 360.000.812.000, sehingga Smartel memiliki 20,5% kepemilikan saham pada Moratel.

Setelah itu Moratel melakukan peningkatan modal dan Smartel Kembali melakukan penyertaan saham sebesar Rp 298.077.380.000 sehingga tidak terdilusi saham Smartel.

Moratel sendiri merupakan perusahaan yang menjalankan bidang usaha internet, sewa jaringan interkoneksi, domestik maupun international.

Sementara itu PT SF Digital Terdepan (SFDT), entitas anak FREN, menandatangani Share Subscription Agreement yang menyetujui penyertaan saham sebesar 10% kepemilikan dalam Diligent Solutions Pte., Ltd, (DSPL) dengan nilai penyertaan sebesar US$5.000.000.

DSPL adalah suatu perusahaan yang entitas anaknya memiliki kegiatan usaha terkait dengan teknologi informasi dengan mengembangkan dan mengoperasikan platform aplikasi digital.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya Nomor Satu di RI

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts