Jakarta, CNBC Indonesia – Saham perusahaan paling berharga di dunia Apple ditutup turun 1,71% ke US$ 176,30 pada hari Selasa, setelah raksasa teknologi tersebut mengumumkan produk terbarunya. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat berada di angka US$ 2,76 triliun atau sekitar Rp 41.250 triliun.
Acara pada hari Selasa (12/9) waktu AS sebagian besar berfokus pada launching model iPhone dan Apple Watch baru, tidak memberikan kejutan besar bagi Wall Street. Saham Apple sempat merosot lebih jauh, hingga turun sekitar 2,5% selama perdagangan intraday, setelah Apple mengumumkan harga untuk jajaran iPhone 15 mendatang. Hal ini karena sejumlah analis memperkirakan kenaikan harga di seluruh jajaran Pro, namun Apple hanya menaikkan harga awal ponsel Pro Max-nya saja.
IPhone 15 Pro Max termurah sekarang akan berharga US$ 1.199 untuk model 256GB, dibandingkan harga awal US$ 1.099 untuk iPhone 14 Pro Max 128GB tahun lalu. Tidak ada iPhone 15 Pro Max 128GB.
IPhone 15 Pro akan mulai dari $999 untuk versi 128GB yang mana angkanya sama seperti tahun lalu.
Saham Apple telah turun sekitar 6,5% selama bulan September. Akan tetapi masih tumbuh hingga 35% pada tahun ini.
Sebelumnya bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) mengumumkan divestasi pada sejumlah portofolio, termasuk pemangkasan pada kepemilikan di saham Apple. Dalam pengungkapan kepada komite bursa AS (SEC), Swiss National Bank diketahui menjual 6 juta saham Apple sehingga investasinya tersisa 57 juta saham.
Selain itu, baru-bari ini Apple juga harus menghadapi tantangan ganda di bulan September dari Tiongkok. Negara ini telah melarang pejabat pemerintah menggunakan iPhone di tempat kerja, dan Huawei yang berbasis di Shenzhen merilis ponsel berkecepatan tinggi dan berharga mahal yang dapat menggerogoti pangsa pasar Apple.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Raksasa Global Kompak Tinggalkan China, Pilih Pindah ke Sini
(fsd/fsd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com