gep-indonesia.org

Angka Hoki Nih! IHSG Ditutup menghijau Kuat di 6.888

Jakarta, CNBC Indonesia –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat pada perdagangan kedua tahun ini Selasa (3/1/2023).

IHSG terpantau naik 0,55% di 6.888,75 pada hari ini menyusul bursa benua kuning yang menghijau pasca dibuka merah tadi pagi. Transaksi terpantau masih sepi di angka Rp 8 triliun.

Ancaman resesi 2023 masih menjadi pemberat pada perdagangan pasar ekuitas pada awal tahun ini. Ramalan IMF mengenai kondisi ekonomi global yang melambat membuat dana beralih ke aset yang lebih aman.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara hari ini adalah jadwal rilis data aktivitas manufaktur oleh S&P Global dua negara ekonomi terbesar di dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan China. Investor perlu memperhatikan PMI Manufaktur China dan Amerika Serikat (AS) yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

Menurut konsensus Tradingeconomics, aktivitas manufaktur China pada Desember diperkirakan akan melambat menjadi 48,8 dari sebelumnya 49,4. Sementara PMI Manufaktur AS juga diperkirakan melambat menjadi 46 dari sebelumnya di level 47.

Investor dunia juga berada di dalam sikapwait and seemenunggu pembacaan notulensi rapat bank sentral AS, Federal Reserve/The Fed yang dilakukan pada Desember lalu.

Investor akan menanti komentar pejabat The Fed mengenai langkah bank sentral tersebut pada 2023.

Seperti diketahui, The Fed telah mengakhiri eraeasy moneypada 2022 seiring dengan inflasi yang memanas. Atas langkah tersebut serta diikuti banyak bank sentral di nevara lain pula dunia berada di bawahancaman resesi global.

Maka dari itu, “bocoran” pada pembacaan notulensi akan menyedot animo investor. Selain itu mengingat laju inflasi dunia mulai melandai. Pembacaan notulensi tersebut pada Kamis (5/1/2023).

Dari dalam negeri, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh hasil rilis inflasi Indonesia kemarin.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi sepanjang 2022 sebesar 5,51% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Catatan tersebut lebih tinggi dari hasil polling CNBC Indonesia yang memperkirakan 5,39% (yoy).

Selain itu, Inflasi tersebut mengalami kenaikan dari November yang tercatat 5,42%.Secara tahunan, inflasi akan melandai seiring dengan memudarnya dampak kenaikan harga BBM subsidi.

“Terjadi inflasi sebesar 5,51%. Inflasi tahun ke tahun ini merupakan inflasi tahun kalender 2022,” papar Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (2/1/2023).

Inflasi tahunan ini, kata Margo, dipicu oleh tarif transportasi 15,26% dengan andil 1,84%. Kedua, inflasi terjadi pada makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,83% dan andilnya 1,51%.

Inflasi inti tercatat menembus level 3,36%.

“Peningkatan inflasi komponen inti mendorong inflasi tahunan Desember 2022 lebih tinggi dari sebelumnya,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (2/1/22023)

Inflasi inti tersebut lebih rendah ketimbang hasil polling sebesar 3,39%.

Secara keseluruhan inflasi di dalam negeri terbilang terkendali, mengingat pemerintah sebelumnya menaikkan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite yang dikhawatirkan akan memicu inflasi tinggi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Baru!

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version