Ambruk 7%, Harga Batu Bara ke Level Terendah 2 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara ambruk ke level terendah dalam delapan pekan. Proyeksi pertumbuhan global yang lebih rendah dan pasokan yang memadai membuat permintaan terhadap batu bara melandai sehingga harganya tertekan.

Read More

Pada perdagangan Rabu (11/1/2023), harga batu kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 335,25 per ton. Harganya ambruk 7,1% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 17 November 2022 atau hampir dua bulan lebih.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif harga batu bara menjadi empat hari beruntun. Dalam empat hari terakhir, harga batu bara sudah melemah 10%.

Dalam sepekan, harga batu bara sudah jatuh 7,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara jeblok 10,1% sementara dalam setahun melesat 99,3%.

Melandainya harga batu bara terutama disebabkan oleh proyeksi pertumbuhan global yang lebih rendah. Bank Dunia, Rabu (11/1/2023), memangkas pertumbuhan global 2023 menjadi 1,7%, dari sebelumnya sebesar 3%.

Pertumbuhan ekonomi global melemah sejalan dengan melandainya pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) dan China.




Pertumbuhan China diperkirakan turun menjadi 4,3% pada 2023, dari proyeksi awal 5,2% sementara di AS turun menjadi 0,5% dari sebelumnya 2,4%.

China merupakan konsumen terbesar batu bara di dunia. Melandainya pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan mempengaruhi harga pasir hitam.

Tiongkok sebenarnya diharapkan mampu menjadi motor utama permintaan batu bara setelah Eropa lepas dari krisis energi.  China juga sudah sepakat untuk menghapus larangan impor batu bara Australia.
Namun, kesepakatan itu datang menjelang libur panjang Tahun Baru atau Imlek sehingga permintaan belum meningkat.

“Pelonggaran impor berbarengan dengan Tahun Baru China sehingga dalam jangka pendek pembelian masih sangat sedikit. Pelaku pasar masih mengamati dampak pelonggaran impor tersebut,” tutur analis Yimei, Zhang Huan, dikutip dari Reuters.

Rata-rata konsumsi batu bara di utilitas di delapan wilayah pesisir China, pekan lalu, turun 12% menjadi 2,03 juta ton.

Pasokan energi global, terutama di Eropa,  memadai sehingga harga energi turun.

Eropa sudah memasok batu bara dalam jumlah besar. Pengiriman ke pelabuhan terbesar kedua Eropa Antwerp-Bruges mencapai 2,93 juta ton pada 2022, melonjak dari 0,94 juta ton pada 2021.

Pengiriman batu bara ke pelabuhan terbesar Eropa, Rotterdam, naik 18% menjadi 29 juta ton pada 2022. Sementara itu, impor gas alam cair Eropa meningkat 61% menjadi 14,7 juta ton (20 miliar kubik) ke Pelabuhan Antwerp-Bruges.

Eropa memasok komoditas energi dalam jumlah besar untuk mengantisipasi musim dingin. Namun, suhu yang lebih hangat pada musim dingin 2022 membuat permintaan listrik untuk penghangat ruangan berkurang sehingga pasokan masih memadai.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


China Lockdown (Lagi), Harga Batu Bara Ambrol

(mae/mae)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts