Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah selama pekan lalu, usai bertenaga pada pekan sebelumnya.
Dalam sepekan, IHSG merosot 0,69% ke posisi posisi 6.852,84. IHSG gagal bertahan di level psikologis 6.900 sepanjang minggu, setelah sempat menembus 6.931,36 pada Senin (31/7).
Di tengah penurunan itu, asing melakukan penjualan bersih (net sell) Rp425,47 miliar di pasar reguler dalam sepekan.
Pasar keuangan pekan ini akan ‘disuntik’ oleh rilis data makro penting untuk disimak investor, mulai dari pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga inflasi Amerika Serikat.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 pada Senin (7/8/2023).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98% (year on year/yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 (yoy) pada kuartal I-2023 dan terkontraksi 0,92% (qtq).
Hasil polling lebih rendah dengan proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%.
Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1% pada periode April-Juni 2023.
Jika polling sejalan dengan hasil pengumuman BPS maka pertumbuhan kuartal II tahun ini akan menjadi yang terendah sejak kuartal III -2023 atau dalam enam kuartal terakhir.
Kemudian, pada Selasa (8/8/2023) mitra dagang utama Indonesia, China, akan mengumumkan neraca dagang beserta ekspor dan impor.
Trading Economics memperkirakan ekspor China akan tumbuh negatif 14% pada periode Juli. Sementara impor tumbuh negatif 5,2%.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi dan kondisi ekonomi China masih lesu.
Tentu saja, hal ini perlu diwaspadai sebab dapat berpengaruh terhadap ekspor Indonesia ke China seperti komoditas batu bara dan sawit.
Begitu juga dengan manufaktur Indonesia yang rajin mengimpor mesin dan barang modal dari China.
Kondisi konsumsi dan ekonomi yang lesu akan makin tampak dari pengumuman inflasi keesokan harinya, (9/8/2023).
Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi China pada Juli deflasi 0,3% year on year. Namun inflasi bulanan akan mengalami inflasi 0,2%.
Lalu, Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan data paling penting, yakni inflasi.
Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tetap 4,8% year on year pada Juli. Begitu juga dengan inflasi bulanan tetap 0,2%. Sedangkan inflasi inti turun 0,2 basis poin menjadi 3,1% dari 3,3% pada Juni.
Data inflasi penting dicermati karena menjadi dasar penentuan bank sentral AS Federal Reserve/The Fed dalam menentukan suku bunga, yang dapat menggerakkan pasar keuangan dunia.
Analisis Teknikal
Foto: Teknikal
Teknikal
|
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Jumat lalu, IHSG bearish marubozu dan mendekati support penting terdekat yakni garis MA 200 (6.854) usai menjebol ke bawah area 6.880 (Fibonacci 78,6%).
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 52,52.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD di bawah garis sinyal usai membentuk death cross pada Rabu sebelumnya.
Hari ini, IHSG berpeluang kembali menguji support penting terdekat berupa garis MA 200 (6.854). Apabila tertahan di atas MA 200, terbuka peluang bagi IHSG kembali menguji resistance 6.880 (Fibonacci 78,6%).
Apabila menembus ke bawah area penting itu, support selanjutnya berada di level psikologis 6.800.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
IHSG Pengen Rebound Hari Ini? Simak Syaratnya!
(trp/trp)
Sumber: www.cnbcindonesia.com