Ajak 1.127 Lansia Buat Tusuk Sate, PTBA Raih MURI

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama dengan Paguyuban Krajan berhasil mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Rabu (16/11) berkat memberdayakan 1.127 penduduk lanjut usia (lansia) dalam usaha produksi tusuk sate.

Read More

Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri mengungkapkan, rekor tersebut layak dicatat dan dianugerahi penghargaan karena program Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA ini tak hanya sekadar mengembangkan usaha tusuk sate tapi juga memberdayakan para lansia.

“Program CSR pembuatan tusuk sate meningkatkan perekonomian lansia dan membantu perekonomian desa. Pembuatan tusuk sate oleh 1.127 lansia sangat layak untuk mendapat rekor MURI karena ini yang pertama di Indonesia, bahkan dunia,” ujar Yusuf dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).

Sementara itu, General Manager PTBA Unit Pelabuhan Tarahan, Dadar Wismoko mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program ini karena pengembangan produksi tusuk sate membantu mengatasi masalah pengangguran di Desa Sidomulyo.

“Kami berkolaborasi dengan Paguyuban Krajan untuk memberdayakan teman-teman lansia supaya produktif kembali. Kami mulai mendampingi mereka sejak masih usaha konvensional sampai mereka punya rumah produksi sendiri,” jelasnya.

Sebagai informasi, program pengembangan produksi tusuk sate berawal dari keprihatinan Paguyuban Krajan akan ketergantungan Indonesia pada tusuk sate impor. Dengan dukungan dari PTBA, masyarakat Desa Sidomulyo tergerak membuka peluang bisnis baru.

Produksi tusuk sate setiap hari bisa mencapai 5 kg per orang. Penghasilan tambahan yang diperoleh tiap lansia dari usaha ini dapat mencapai Rp 1,2 juta per bulan. Adapun laba yang mencapai Rp 6-8 juta didistribusikan untuk operasional TPQ Mutiara Ummat Insani yang mengasuh 37 santri, serta untuk bedah rumah para lansia.

Pengembangan produksi tusuk sate ini juga merupakan bagian dari Program Bamboo for Life yang dijalankan PTBA sejak 2014 di area Pelabuhan Tarahan, kemudian dilanjutkan ke berbagai daerah di sekitar perusahaan.

“Penanaman bambu dilakukan untuk merestorasi lahan yang gersang. Secara kumulatif, sudah 13.624 unit pohon bambu pada lahan seluas 49 hektare (ha) yang ditanam PTBA di berbagai daerah di Provinsi Lampung. Serapan karbon mencapai 3.509 ton CO2e per tahun,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dukung Net Zero Emission 2060, Ini yang Dilakukan PTBA

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts