Jakarta, CNBC Indonesia – Bitcoin, Ethereum, dan kripto lainnya terpantau ambles parah pada perdagangan Rabu (9/11/2022), di tengah adanya kabar bahwa Binance dengan perusahaan perdagangan bursa kripto FTX, Alameda Research sedang berselisih.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:20 WIB, Bitcoin ambruk 10,9% ke posisi harga US$ 18,411,36/koin atau setara dengan Rp 288.137.784/koin (asumsi kurs Rp 15.650/US$). Sedangkan untuk Ethereum anjlok 15,76% ke posisi US$ 1.325,26/koin atau Rp 20.740.319/koin.
Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin pada hari ini.
Cryptocurrency | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan 7 Hari (%) | Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) |
Bitcoin (BTC) | 18.411,36 | 288.137.784 | -10,90% | -10,11% | 352,83 |
Ethereum (ETH) | 1.325,26 | 20.740.319 | -15,76% | -16,25% | 161,93 |
BNB | 327,49 | 5.125.219 | -4,42% | 0,98% | 52,10 |
XRP | 0,3932 | 6.154 | -15,19% | -14,57% | 19,81 |
Cardano (ADA) | 0,3663 | 5.733 | -9,51% | -7,89% | 12,56 |
Dogecoin (DOGE) | 0,08694 | 1.361 | -22,19% | -36,42% | 11,52 |
Polygon (MATIC) | 1,00 | 15.650 | -17,64% | 15,76% | 8,80 |
Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin kembali menyentuh kisaran harga US$ 18.000, setelah bertahan di zona psikologis US$ 20.000 dalam beberapa hari terakhir dan bahkan sempat menyentuh kisaran US$ 21.000.
Tak hanya Bitcoin saja, Ethereum yang sebelumnya bertahan di zona psikologis US$ 1.500, kini kembali ke kisaran US$ 1.300.
Ambruknya kripto terjadi di tengah drama perselisihan antara bursa kripto Binance dengan perusahaan perdagangan kripto FTX Grup, Alameda Research, terkait penjualan token FTT di Binance.
Ada kekhawatiran tentang potensi kebangkrutan Alameda dan FTX membuat investor enggan aktif di bursa Binance dan membuat manajemen cenderung menjual native token dari FTX, yakni FTX Token (FTT).
Mereka juga khawatir bahwa likuiditas Alameda sedang tidak baik-baik saja, di mana Alameda memiliki kewajiban senilai US$ 8 miliar dalam bentuk mata uang.
Alameda mengalami beberapa kerugian terbesar. FTT sempat jatuh hingga 76,4%. Bahkan token Solana, di mana Alameda adalah pendukung besar token tersebut, juga sempat ambruk 26,4%.
Beberapa pengamat menilai bahwa drama Alameda mirip dengan kasus Three Arrows Capital dan Celsius yang terjadi pada beberapa bulan lalu, di mana krisis yang terjadi di kedua perusahaan kripto tersebut berawal dari kondisi likuiditas yang bermasalah.
“Ada banyak cerminan dari krisis Celsius dan Three Arrows yang terjadi beberapa bulan lalu dan apa yang anda lihat adalah investor mengalami deja vu dan ketakutan untuk bocor ke pasar,” kata Conor Ryder, analis riset di Kaiko, dikutip dari CNBC International.
Kepercayaan investor telah terguncang setelah Zhao men-tweet pada akhir pekan lalu bahwa mereka akan menjual kepemilikannya di FTT.
Pada Selasa pagi, FTX menghentikan penarikan dari platform-nya, setelah investor yang ketakutan berusaha menarik dana mereka secara massal.
Zhao mengatakan dalam tweet-nya bahwa Binance memiliki sekitar US$ 2,1 miliar yang digabungkan dalam FTT dan Binance USD (BUSD), stablecoin yang didukung fiat yang dikeluarkan oleh Binance dan Paxos.
“Karena pengungkapan baru-baru ini yang terungkap, kami telah memutuskan untuk melikuidasi FTT yang tersisa di pembukuan kami,” kata Zhao.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bitcoin Cs Menguat Tipis-Tipis, Tapi Dogecoin Masih Loyo
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com