9 Saham Big Cap Ini Buat IHSG Loyo Pagi Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sudah terkoreksi sekitar 0,5% pada perdagangan sesi I Rabu (15/2/2023), di tengah masih panasnya inflasi di Amerika Serikat (AS) dan sikap wait and see investor jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) besok.

Read More

Per pukul 10:14 WIB, IHSG melemah 0,51% ke posisi 6.906,38. IHSG saat ini bergerak di rentang 6.906,31 – 6.946,03.

Beberapa saham menjadi pemberat laju pergerakan indeks pada perdagangan sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat (laggard) IHSG hari ini.











Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Mandiri BMRI -8,34 10.200 -1,69%
Bank Central Asia BBCA -7,19 8.825 -1,40%
GoTo Gojek Tokopedia GOTO -3,81 116 -2,52%
Telkom Indonesia TLKM -3,68 3.770 -0,79%
Astra International ASII -3,53 5.625 -1,75%
Bank Rakyat Indonesia BBRI -2,49 4.850 -0,41%
Kalbe Farma KLBF -1,99 2.280 -2,15%
Bank Negara Indonesia BBNI -1,91 9.350 -1,06%
Bayan Resources BYAN -1,48 18.825 -0,40%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten bank dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar IHSG pada perdagangan sesi I hari ini yakni mencapai 8,34 indeks poin.

Selain BMRI, ada saham emiten bank dengan kapitalisasi pasar paling jumbo yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga menjadi pemberat indeks hingga 7,19 indeks poin.

Tak hanya itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang sebelumnya menjadi penopang IHSG beberapa hari lalu, pada hari ini menjadi pemberat IHSG yakni sebesar 3,81 indeks poin.

Inflasi di AS menjadi penyebab pasar kembali pesimistis. Pada Januari lalu, inflasi dilaporkan tumbuh 6,4% (year-on-year/yoy), turun dari bulan sebelumnya 6,5%. Tetapi, rilis tersebut lebih tinggi dari ekspektasi 6,2% (yoy).

Artinya, inflasi di AS masih sulit untuk turun. Pasar melihat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan kembali agresif menaikkan suku bunga acuannya.

Sebelumnya, pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Maret. Data terbaru dari perangkat FedWatch milik CME Group menunjukkan pasar melihat Jerome Powell dkk akan menaikkan suku bunga 3 kali lagi hingga menjadi 5,25% – 5,5%.

Artinya, ekspektasi tersebut lebih tinggi dari proyeksi The Fed 5% – 5,25%. Bukan tanpa alasan, Powell yang merupakan ketua The Fed sebelumya menyatakan suku bunga bisa lebih tinggi dari proyeksi jika inflasi kembali naik.

“Kenyataannya kami bertindak berdasarkan data. Jadi jika kita terus melihat data, misalnya pasar tenaga kerja yang kuat atau inflasi yang kembali meninggi, itu akan membuat kami kembali menaikkan suku bunga dan bisa saja lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya,” ujar Powell, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (8/2/2023).

Sementara itu BI akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis besok, sehingga investor cenderung wait and see pada hari ini.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah antara yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan dan yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan. Namun, mayoritas melihat BI tidak akan lagi mengerek suku bunga.

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Dua institusi memperkirakan BI akan mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 6,00%.

Dengan adanya risiko The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi, maka proyeksi terbaru dari BI akan sangat dinanti pelaku pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Duh! Gara-Gara Saham Ini, IHSG Jadi Naik Tipis-Tipis

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts