Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (4/1/2023).
Per pukul 11:30 WIB, IHSG melemah 0,24% ke posisi 6.872,46. IHSG belum berhasil untuk menembus level psikologis 6.900 dan bertahan di level psikologis 6.800 pada hari ini.
Beberapa saham menjadi pemberat indeks pada awal perdagangan sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat (laggard) IHSG hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Telkom Indonesia | TLKM | -3,67 | 3.830 | -0,78% |
Bank Central Asia | BBCA | -3,53 | 8.500 | -0,58% |
Sinar Mas Multiartha | SMMA | -3,27 | 12.050 | -3,98% |
United Tractors | UNTR | -2,64 | 25.175 | -2,80% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | -2,44 | 4.830 | -0,41% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | -2,00 | 3.460 | -1,70% |
Dari deretan bottom movers di atas, saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi pemberat (laggard) paling besar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 3,67 indeks poin.
Sedangkan di posisi kedua, terdapat saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga memberatkan indeks sebesar 3,53 indeks poin.
Terakhir, ada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang turut memperberat IHSG sebesar 2 indeks poin.
IHSG kembali terkoreksi karena investor masih cenderung merespons negatif dari proyeksi ekonomi global yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Kepala IMF, Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang berat karena mesin utama pertumbuhan yaitu Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, semuanya mengalami aktivitas yang melemah.
“Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan berada dalam resesi,” kata Kristalina Georgieva.
“Tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, UE dan China akan melambat”, pungkasnya.
Lebih lanjut, Kristalina menjelaskan bahkan bagi negara-negara yang tidak mengalami resesi pun ratusan juta orang akan merasa seperti dalam resesi.
Ramalan IMF mengenai kondisi ekonomi global yang melambat membuat dana beralih ke aset yang lebih aman atau safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
IHSG Emang Rebound, Tapi Saham Ini Sempat Jadi Pemberat
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com