- Mayoritas pelaku pasar meyakini BI akan menahan suku bunga pada bulan ini
- Inflasi yang melandai menjadi penopang bagi BI untuk menahan suku bunga
- Sebagian pelaku pasar masih memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga tahun ini karena masih besarnya tekanan eksternal
Jakarta, CNBC Indonesia – Untuk pertama kalinya dalam setengah tahun terakhir, mayoritas pelaku pasar meyakini Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan. BI diharapkan sudah tidak lagi menaikkan suku bunga pada bulan ini.
Kondisi ini berbanding terbalik pada bulan-bulan sebelumnya di mana pasar yakin bank sentral RI akan tetap mengerek 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Sebagai catatan, BI mulai menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023. Secara total, kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 225 basis points (bps) menjadi 5.75%.
Suku bunga Deposit Facility dinaikkan sbesar 225 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6,50%.
BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pada Rabu dan Kamis pekan ini (15-16 Februari 2023).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah antara yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan dan yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan. Namun, mayoritas melihat BI tidak akan lagi mengerek suku bunga.
Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga di level 5,75%.
Dua institusi memperkirakan BI akan mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%.
Institusi yang memperkirakan BI akan menahan suku bunga menjelaskan suku bunga akan ditahan di 5,75% sejalan dengan melandainya inflasi dalam negeri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia mencapai 5,28% (year on year/yoy) pada Januari 2023 sementara inflasi inti 3,27% (yoy).
Inflasi umum lebih rendah dibandingkan pada Desember 2022 yang tercatat 5,51% (yoy) sementara inflasi inti tercatat 3,36%.
Inflasi diperkirakan akan terus melandai seiring hilangnya dampak kenaikan harga BBM subsidi pada September 2022.
Sumber: www.cnbcindonesia.com